CATATAN GURU EDAN

Sabtu, 14 April 2012

SEBUAH RESOLUSI, BUKAN HANYA SEBUAH JANJI



GAK ADA YANG BISA MENGHALANGI, TAK ADA YANG HARUS DISEGANI
KITA KAN TUNJUKAN KEPADA DUNIA, KITA KAN BUNGKAM RAGU MEREKA

TAK DA YANG HARUS DITAKUTI,  TERKECUALI PADA ILLAHI RABBI
SEMUA MASALAH PASTI ADA JALAN KELUARNYA, REZEKI PASTI DIBUKAKAN PINTUNYA
TUK ORANG-ORANG YANG ISTIQOMAH, TUK ORANG2 YANG BERPIKIR QANAAH....

INSYA ALLOH JADI MAHASISWA S2 UPI JURUSAN SEJARAH TAHUN 2013.

Jumat, 06 April 2012

Catatan Guru Edan#22: “Guru Rocker???Why Not!!!”



Once upon a time in my class, ada suatu kejadian unik begini, ada siswa yang memang vokalis band dengan genre “cadas”, dia selalu teriak2 seperti seorang Chester Bennington (vokalis LP) tiap gw selesai membacakan soal (dalam hati, ni anak gak dibedong kali yah pas masih oroknya:p). Terang aja gw n temen2 sekelasnya kaget, tapi yah mau gimana lagi, menurut teori pembelajaran yang berbasis humanisme, seorang guru juga harus bisa mengerti kondisi anak didiknya, dalam kaskus eh salah, dalam kasus ini perkembangan psikomotor anak tadi juga tidak boleh ditekan atau dihentikan begitu saja tanpa perlakuan yang wajar.

Lanjut lagi ketika mendekati akhir-akhir, dia pun tidak hanya hanya teriak-teriak tetapi ditambah dengan liriknya. Begini liriknya: “Asingkan ragaku dalam gelap Hingga sesak dan terlelap”, baru dua bait lagu, gw pun gak membiarkan dia melanjutkan, kenapa supaya yang lain gak terlambat istirahatnya, hehe. Setelah menyetop siswa itu menyanyi gw berkata ke dia, “kalo mau nyanyiin Last Kiss From Avelin, ulah didieu atuh, tapi di studio!!!!”. Dia dan teman seperguruannya kaget dan menimpali, “ naha geuning bapak apal eta laguna??? (terjemahannya +: kenapa kok bapak tau sih lagunya??? )”. Gw pun cuma tersenyum simpul dan berkata”Cuma tw sedikit, hehehe”. Hampir sekelas pun teriak, “Edan si bapak, Guru plus Rocker juga, uy!!!”, percakapan pun terhenti seiring dengan bunyi bel keluar.

Dari kejadian tadi di kelas, mungkin masih banyak siswa yang beranggapan bahwa guru tuh pasti tahunya cuma materi pelajaran, ahlak dan moral saja yang akan diberikan ke siswanya. Gak salah sich anggapan tersebut, padahal mah guru juga manusia biasa yang pernah muda dan pernah menginjak masa remaja, jadi hobi atawa kegemaran di masa remajanya, gw rasa gak bakal mudah hilang begitu saja. Seperti gw yang tadi sering denger jadi tau lagu-lagu rock, punk atau apalah yang bergenre teriak-teriak nggak jelas, atawa mungkin ada guru yang dulunya pinter n jago mengolah si kulit bundar atawa guru-guru yang wanita masih suka nonton film-film kartun macam sailor moon or doraemon, semua kegemaran ituh (mungkin) masih dilakukan sampai saat ini.

Bagi gw pribadi gak masalah n bukan suatu hal yang salah, guru masih melakukan hobi-hobi tersebut, asalkan di saat mereka mengajar, di saat mereka mendidik dan bertemu siswa di kelas, mereka masih memegang teguh prinsip-prinsip dan etika sebagai guru ataupun pengajar. Bahkan hobi atawa kegemaran di masa remaja itu dapat menjadi nilai plus ketika mengajar, karena antara dunia kita dan dunia siswa tidak begitu jauh perbedaannya, sehingga kita bisa dekat dan bisa menjadi teman belajar mereka, bukan hanya menjadi “orang tua” yang yang selalu terus-menerus mengoceh di depan kelas tetapi tidak didengarkan oleh siswa. ^_^


NB: bagi guru-guru, cobalah nonton film yang judulnya “School of Rock”. Met nonton...

Catatan Guru Edan#18: Satu Kata, (bisa jadi) Bermakna Ganda


Bila kita ingin menyeberang di jalan raya, tentunya kita harus tengok kanan, kiri atas dan bawah kan, lho?hehe. dua yg terakhir disebutkan jangan ditiru, cuma untuk kalangan terbatas A.K.A orang gajebo:P. yups seperti itulah prosedur yg baik untuk menyeberang agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan seperti halnya tertabrak kendaraan yang beralalu lalang dijalan tersebut. Mungkin dari contoh prosedur menyeberang jalan tersebut, kita bisa membandingkannya dengan sikap guru dalam berbicara dengan siswa, yaitu harus lihat situasi dan kondisi siswa, jangan asal bunyi, kayak bunyi peluit wasit Liga Indonesia, hehehe. Pernah suatu ketika gw mendapati situasi yang menghasilkan perasaan yang tidak enak kepada siswa yang bersangkutan (bukan kebelet ingin ke belakang yaw:P). Jadi awal mulanya begini,
Gw: "Muti (siswa), coba kamu artikan arti forbidden city aPA?
Siswa: "gak tau, pak!!!!!(#ngomongna sambil sedikit keras manja2 gitu dah^_^ maklum baru masuk SMA)"
Gw: "parah kamu mah, masa gitu aja gak tau c!!!!"
Siswa: "#diam mukanya langsung cembetut gak jelas dan pergi ngeloyor diam seribu basa"
Gw: (#dalam benak gw, gw teringat bahwa dia walau cerdas namun kemampuan englishnya kurang,waduh nyesel gw keceplosan ngomong Parah :( )
Nah dari situ kita dapat ambil hikmahnya bahwa kita harus berhati-hati dalam memilah dan memilih kata untuk menyampaikan sesuatu hal kepada siswa. karena mungkin saja kata-kata yang kita gunakan diinterpretasikan berbeda oleh siswa-siswa kita, dan mungkin saja hal tersebut bakal menjadi sebuah labelling  (masih ingat kan istilah labelling dalam ilmu sosiologi ) bagi  siswa tersebut.padahal belum tentu apa yang kita sampaikan seperti kata yg gw sebutkan seperti kata "parah" menunjuk suatu hal yg negatif bagi siswa gw itu (lagi mencoba untuk ngeles neah:P), tapi bisa jadi bakal membawa dampak yang tidak bagus bagi perkembangan Psikologi siswa tersebut apabila guru tidak langsung meminta maaf atau setidaknya menjelaskan maksud dari perkataan yang telah terlanjur terucap.

Catatan Guru Edan#19: Guru Juga Manusia, Punya Hati, Punya Emosi!


"Sehebat hebatnya tupai melompat pasti akan jatuh juga", masih inget banget gw dengan pepatah yang dikirimkan lewat sms oleh teman kuliah gw tanpa tudung elang eling maksudnya apa , but its okeij, i dont blame him. nah pepatah itu yang mau gw angkat dalam kisah guru edan kali ini. sepandai-pandainya guru dapat menahan emosi, pasti bakal pecah dan meledak juga amarah yang timbul akibat terus-menerus menahan emosi (bukan menahan mw pup la yau:P).

Nah pernah suatu waktu gw mengalami moment berat ini, ceritanya bermula dari suatu yaitu dimana gw gak bisa sarapan di pagi hari, motor ngadat di tengah jalan, ketemu cewek cakep terus kenalan, eh salah naskah ini mah, hehehe. balik lagi qt ke cerita, dah motor ngadat di tengah jalan, akhirnya telat nyampe di sekolah. ehhh di ruang kelas, anak-anak bikin ulah, mentang-mentang mau liburan cuz besokna harpitnas, jadi mereka pada gak mau belajar, hadeuh2, so lame:P.

Jadilah gw mengikuti gaya mereka, walaupun tidak terlalu serta merta menuruti mau mereka, gw tetap menjaga mereka untuk tidak keluyuran ke luar kelas. meskipun dah SMA n mulai tumbuh jenggot dan kumis tapi tetep ja yang namanya bocah maunya maen-maen mulu,saat  itu kelas dah layaknya kapal titanic yang mau pecah kebelah dua waktu pas bagian endingnya.okeh pas disitu gw masih bisa sabar, ada yang maen toyor2an, oke gw gak marahi mereka cuma memisahkan dan ngucap istigfar, :(. Murid2 cewek juga sama bandelnya, ngegosip heboh sampe teriak2an histeris kayak orang menang togel 4 angka:P, dari situ masih kalem n zikir gw perbanyak. eh ketika gw bengong sebentar, ada buku yang tiba2 melayang ke kepala gw, dari kejadian ituh otak dah mulai ngebul kayak asap knalpot bajaj rawamangun dah tuh, dah gak bisa nahan lagi, gw berhenti zikir dan ngucap bismillah, lalu dgn sekejap gw pukul whiteboard sekencang-kencangnya, praaakkkkkkkkk,sambil mata gw melotot selebar2nya layaknya Hedwig burung hantunya Harry potter. seketika suasana hening kayak kuburan di malem jumat kliwon:P.

Baru mereka pada nyadar dan duduk di tempat kembali tanpa gw berkata apa-apa, apalagi memerintah. (#sambil menghela napas) gw pun mengerti gak da gunanya juga dinasehati karena menurut gw nasehat ituh tidak hanya sebuah ucapan yang keluar dari mulut guru, tetapi juga bisa dengan sebuah tindakan apabila batas2 kesabaran qt sudah terlampaui. pesan gw, dont try that @ your class (secara, abis keluar dari kelas itu tangan gw keseleo n jadi biru, ninju whiteboardnya kekencangan, untung gak retak, kalo iyah, gaji gw bisa dipotong buat gantiin tuh papan tulis, hehehe).

Rabu, 04 April 2012

"kau wanita: ku puja, ku tergila"

Pertama kali jumpa terasa tak ada yang istimewa
Dua tiga kali bertemu ku pun tetap merana
sampai suatu waktu kau membuatku tergila
seakan dunia yang kutempati kembali penuh warna
         kau mungkin bagi yang lain hanyalah biasa
         layaknya wanita yang cantik akan rupa
         tapi bagi hati kau terasa sangat berbeda
         ketika kau tersenyum, terlihat sarat makna
         gigimu yang lucu selalu ku merindunya ^_^
ahh, tak pernah berdaya aku dalam kondisi begini
tak kan punya kuasa aku tuk memiliki
bahkan menulis puisi pun ku tak bernyali
apalagi mendekatimu, ku mungkin bakal mati
         cuma berharap kau tahu segala isi hatiku
         walau mungkin jawabannya kan buat ku meragu
          tak apalah ini mungkin sudah bagian dari takdirku
          jika memang begitu, tinggal satu pintaku
tetaplah tersenyum dimana kau berada
karena gigi lucumu membuatku bahagia
walau memilikimu (mungkin) tak kan bisa
tetap kau lah wanita yang ku puja
yang  membuat hati selalu tergila




dedicated 4 the turqoise girl - ^_^ -